November ceria. November musim hujan. Bulan ini
adalah bulan paling disukai Anka. Biancha Ulinanta nama lengkapnya. Cewek serba
lumayan. Lumayan pinter. Lumayan manis. Lumayan gaul dan juga lumayan kaya.
Teman-temannya yang memberi julukan itu. Unik memang!
Anka cukup terkenal disekolahnya.
Bagaimana tidak? Ia pernah menjuarai lomba Dance tingkat provinsi dan mendapat
gelar The Best Basic Kontemporer se-Jateng. Namun Ia selalu rendah hati. Ia
cewek tomboy yang apa adanya. Dari kemenangannya itu ia mendapat rival. Tiara.
Cewek yang selalu ingin mengalahkannya. Tiara juga pernah merebut pacar Anka.
Dan sejak saat itu Anka mulai membenci Tiara dan juga sengaja mengosongkan
hatinya.
Di tengah-tengah kepiluan hidupnya, ada seseorang
yang hadir membawa kesejukan. Memekarkan bunga-bunga yang telah layu di hati
Anka. Ronald. Ia adalah penyejuk hati Anka. Pertemuan mereka pertama adalah
ketika Anka mengikuti Audisi personil TKJ84. Saat itu Anka mengalami masalah
dengan rambutnya yang ngga tau kenapa nyangkut di tas Ronald. Haha :D
“Ka,
Ronald Ka itu tuh!” Teriak Denta.
“Hushhht!
Sialan loe! Bisa diem nggak? Atau mau gue sumpel mulut loe pake sepatu ini?”
Anka memelototi Denta dan menunjuk-nunjuk sepatunya yang kotor sehabis kerja
bakti.
“Iyadeh
iya yang jadi Secret Admirer. Welk maunya” Denta menjulurkan lidahnya.”Eh eh
Ronald kesini say. Ayo akting. Jangan gugup lhoya”
Ronald
berjalan menghampiri Anka. Dan… Jebreeet! Dia tersenyum manis sekali J
J
J
“Hai
Anka? Tanggal 9 Ada acara nggak? Kalo nggak ada dateng ya ke Birthday Party
gue. Jangan lupa kadonya. Pokoknya loe ngisi acara dance atau nyanyi deh ya?!”
“Heih?
Enak aja loe asal minta gue ngisi acara. Berani bayar gue berapa? Hah?”
“Hehe…
mau ya? Loe kan temen gue yang paling T O P B G T. Gimana?” Ronald membujuk
Anka dengan tampang memelasnya. Dengan keringat yang mengucur dari atas
kepalanya sampai bawah dengan hembusan udara segar November. Aah dia terlihat
“Cool dan Sexy”
“Muka
loe nal! Jangan gitu deh! Ah… iya deh iya OK gue mau. Kampret. Monyet sialan
loe.” Anka berkata pasrah dan memalingkan wajahnya yang bersemu merah.
“Hehe.
Gitu dong!” Ronald memamerkan senyum kuda yang ajebujeh manisnya.
Pukul 00.00 Sabtu,9 November 2012. Anka
mengirim BBM untuk Ronald.
Di
seberang sana Ronald masih terjaga dan hanya tersenyum membaca BBM dari Anka.
Anka kembali tidur. Ia harus memulihkan tenaga karena besok ia akan menjadi
pengisi acara dalam acara Birthday Party’nya si Ronald.
Aku heran dengan yang namanya jatuh cinta. Dengan
lancangnya cepat hadir di hati, tanpa permisi. Dan dengan senangnya mengobrak –
abrik organ yang namanya hati.
Kalimat itu yang selalu mengiang dan muncul dalam
benak Anka. Anka berkali-kali sakit hati, tapi ia tak begitu peduli. Karena ia
selalu berusaha MOVE ON MOVE ON ON ON AND ON. Dan kedatangan Ronald yang tanpa
sengaja itu telah membuat Anka merasa bahagia berteman dengannya. Ronald tak
pernah tau tentang rasa yang tersimpan dalam hati Anka. Anka memang sengaja
menyimpannya. Ronald tidak boleh tau!
Time to Party!!!!
Anka mulai beraksi. Menampilkan bakatnya dalam
bernyanyi dan dance. Setelah
menampilkan bakatnya,Anka mendapat applause dari teman-temannya dan tak
tertinggal Ronald. Denta datang dan membisiki Anka,”Kamu liat kan? Ini sudah
menjadi kado special darimu. Tuh Ronald tersenyum tulus untukmu” Anka hanya
bisa membalas melemparkan senyum manisnya ke Ronald.
Anka semakin dekat dengan Ronald. Ya iyalah,
karena Anka lolos Audisi personil TKJ84. Dan Ronald
sendiri adalah anak dari CEO Management TKJ84 bernaung. Anka mulai bercerita
dan curhat dengan Ronald. Ronald yang tadinya cuek, kinipun menjadi perhatian.
Apalagi setelah Anka benar-benar menjadi anggota TKJ84. Ronald menjadi manager
Anka pada akhirnya. Anka menjadi terkenal. Ia diundang untuk menghadiri jumpa
pers di Ausie.
Sepulang dari Ausie,
Anka bergegas ke rumah Ronald. Untuk memberinya oleh-oleh. Anka membeli
sepasang sepatu yang sesuai dengan warna kesukaan Ronald. Di tengah perjalanan
hujan turun dengan derasnya, Anka mendapat BBM dari Denta.
Anka tak kuasa membendung air mata. Air mata ketulusan mengalir
dengan derasnya. Di dalam taksi ia menangis. Dari depan sang sopir nampak
berkaca-kaca. Anka merasakan seluruh tubuhnya bergetar. Ia tak kuat. Bahkan
untuk menopang tubuhnya.
“Sudah sampai mbak. Silahkan.” Sang sopir membukakan pintu belakang
tempat Anka duduk. Anka merasa tubuhnya melemas. Ia menangis sambil menatap
hujan dari dalam taksi. Anka tersadar dan akhirnya mengusap air mata nya
kemudian keluar dari taksi itu. Ia memberikan uang seratus ribu untuk sopir
taksi itu.
“Kembaliannya tunggu sebentar ya mbak.”
“nggak usah Pak. Buat bapak aja”
Anka berjalan gontai. Denta yang melihat Anka segera
menghampirinya dan memopongnya masuk ke dalam. Anka duduk di samping jasad
Ronald. Anka menangis dan menggenggam erat tangan Ronald.
“Hwaaah Ronald. Kenapa loe pergi secepat ini?” Anka menjerit
dengan mengguncang-guncang tubuh Ronald.
Wartawan di luar rumah Ronald nampak berdesak-desakan. Salah satu
wartawan berhasil menerobos masuk dan tak sengaja menjebret disaat Anka sedang
memeluk erat tubuh Ronald.
Hati Anka kacau. Kemarin Ia meninggalkan oleh-oleh untuk Ronald di
kamar Ronald. Kini Anka di dalam kamarnya masih termenung memikirkan Ronald
sambil menatap Hujan dari jendela kamarnya. Seolah hujan itu tau apa yang di
rasakan Anka. Seoalah hujan itu adalah wujud tangis Ronald karena sedih melihat
Anka bersedih.
Di dalam salah satu stasiun televisi menayangkan gossip tentang
kematian Ronald. Dan juga muncul gossip bahwa Anka merupakan kekasih Ronald.
Anka
merutuki dirinya sendiri yang bodoh karena menyimpan perasaanya untuk Ronald
sekian lama. Anka tidak menguak lewat media demi mendongkrak popularitas.
Tampaknya wartawan yang telah mnjeberet Anka selagi memeluk Ronald di hari
kematiannya itu yang telah memposting foto itu. Kini seluruh penjuru jagad tau.
Bahwa Anka mencintai Ronald. Ronald di balik awan ikut tersenyum menyaksikan
semua itu.
Komentar