Langsung ke konten utama

Ku kira itu Cinta

Aku memandang ponsel BBku dengan geram. Kini,ponsel bukanlah sarana penyemangat,hiburan,ataupun komunikasi bagiku khususnya. BB ini menjadi suram bagiku.Dentingan dan LED BBku pun tak pernah ku hiraukan.Percuma saja! Jika aku memandang BBku,BBM darimu,Telfon darimu,SMS darimu ataupun Skype darimu tidak lagi kan kudapatkan.Aku merasa benar-benar kacau. Lewat BBM, kau memaki,mencaci,membentak dan menyalahkanku.Sementaraaku sendiri tidak tau dosaapa yang telah ku perbuat padamu hingga berakibat seperti ini.
            Kau mengawali segalanya. Kau memulai perkenalan kita. Perkenalan yang aku lupa kapan itu terjadi. Dan entah bagaimana bisa terjadi. Aku sudah melupakannya. Yang kutau dan kuingat, kau begitu menyenangkan saat itu. Kita tertawa,bercanda,dan bercerita apapun yang menarik. Penting ataupun tidak penting. Kau selalu memiliki topic untuk di bicarakan lewat pesan BBM. Kita pun saling bertukar foto. Foto masa lalu kita yang konyol dan lucu.
            Foto itu adalah foto kita saat berumur 5tahun. Foto kita yang unyu dan imut itu sukses membuat kita tertawa lepas di tempat masing-masing. Dan tentunya di depan ponsel BB masing-masing. Kemudian kau mengirim gambar macan dan menyamakanku dengan gambar menyeramkan itu. Aku tak mau kalah. Aku membalas dengan mengirimimu gambar pocong. Kau tidar terima dan marah-marah tak jelas padaku.
            Semakin lama aku merasakan ada gejolak dalam relung hatiku,ikut menari riang gembira, bergoyang-goyang,serta terbang melayang. Aku bahagia. Perhatian yang kau berikan padaku kurasa tulus. Kau bercerita tentang cinta. Segala pendapatmu tentang cinta kau ceritakan padaku. Dengan caramu. Caramu yang sangat menyentuh hatiku. Caramu yang membuatku semakin terpesona oleh sosokmu.
            Pada suatu saat kita saling menceritakan pengalaman cinta kita. Cinta pertamamu begitu indah. Kau menceritakan dengan gaya laksana sang pujangga cinta. Kau juga bercerita tentang mantan-mantan pacarmu. Bercerita tentang kau yang pernah menjadi ‘Kekasih Gelap’. Di dalam hati aku merutuki kebodohanmu yang dengan santai menjadi Selingkuhan. Betapa cerobohnya dirimu. Bagaimana jika pacar asli dari pacarmu itu tau? Entahlah. Itu bukan urusanku. Jika kamu milikku, aku berjanji takkan pernah menduakanmu.
            Di setiap malam harinya, kita selalu bersapa ria lewat skype,twitter,facebook,line,dan Sosial Media lainnya. Melalui skype, saat itulah wajahmu dan wajahku bertemu secara dekat dengan perantara webcam. Matamu memancarkan elok nirmala kesejukan fajar dalam hatiku. Suara lembutmu yang mengucapkan “Good Night” berhasil menarik bibir ini hingga mengukir sebuah senyuman manis. Walau hanya 2 kata, tapi aku tak bisa untuk tidak mengartikan itu wujud perhatianmu padaku. Aku terlelap dalam tidurku bersama mimpiku. Kulihat bayanganmu tersenyum manis di mimpiku. Ya Tuhan! Kurasa aku mulai menyukainya dan menyayanginya.
            Dan lagi terjadi, di lain hari. Kau adalah seorang pemain bola. Aku tahu itu, karena kita memang satu sekolah. Dan aku mencari berbagai informasi tentangmu dari teman-teman dekatmu. Aku juga sangat menyukai sepak bola. Kita membicarakan tentang tim favorit kita. Pemain idola kita. Kau menyukai Arsenal, sedangkan aku menyukai Barcelona. Di hari sabtu dan minggu adalah hari latihanmu. Kau selalu mengabariku. Apa yang sedang kau lakukan, dimana keberadaanmu, bersama siapa dirimu saat itu. Kau mengabariku. Seusai ataupun sebelum latihan kau mengirimiku BBM. Dan yang semakin membuatku kaget adalah, kau memanggilku ‘SAYANG’.
            Aku kira aku memang orang bodoh. Karena hubungan kita berangsur-angsur tanpa ikatan yang jelas. Di malam minggu setelah kemenangan tim sepak bolamu yang mendapat juara 1, kau mengajakku jalan,dinner,dan ini adalah kali pertamaku ng-date denganmu. Ah apa ini bisa dibilang kencan? Yaaa kurasa memang begitu. Kau menghampiri langsung di rumahku, dengan motor sportmu tentunya. Dan tak ketinggalan kau meminta izin kepada ayahku tersayang untuk mengajakku keluar. Betapa bahagianya diriku. Bagaimana bisa aku hanya menganggap ini semua wajar sebagai teman. Semua kaum perempuan pun akan merasa benar-benar dicintai saat seseorang yang disayangi melakukan hal itu.
            Aku membonceng di belakangmu dengan perasaan campur aduk. Kau melajukan motormu itu sangat kencang. Ah laki-laki memang modus. Itu taktik agar perempuan takut jatuh lalu akan merangkul pinggangnya dengan erat. Mau tak mau aku merangkul pinggangmu. Semakin kencang lajumu, semakin erat tanganku melingkari pinggangmu. Denyut jantungku begitu kencang, darah terpompa dari bilik kiri ke seluruh tubuh, arteri di tanganku mengalir deras, aku merasa seperti lari maraton. Aku berharap kau bisa merasakannya.
            2 hari setelah malam itu,kau menghilang tak berjejak. Pesan BBM darimu kutunggu-tunggu juga tak kunjung dating. Aku berfikir, mungkinkah kenangan malam itu hanya mimpi? TIdak mungkin! Aku merasakan itu semua benar-benar nyata! Aku mencubit lenganku waktu itu, dan rasanya sakit. Ah atau… mungkinkah malam itu adalah perayaan perpisahan kita? Oh Ya Tuhan… Kumohon jangaaaaan!
            Aku masih menantimu, menunggumu, menyayangimu, dan mencintaimu dengan keyakinanku. Apa kau tau? Di saat  aku mulai menyukaimu, ku lepas semua teman laki-lakiku. Walau aku tau aku dan mereka hanya sebatas teman belaka. Tapi aku mencoba memahami perasaan cemburumu di waktu itu. Harusnya kau sadar dan hanya kaulah yang kusayang di dalam hatiku.
            Hingga suatu ketika kabar burung terdengar oleh telingaku. Kau memiliki kekasih baru. Yang tak lain adalah temanku. Aku mencoba meminta penjelasan padamu, dank au mengakuinya. Aku juga meminta penjelasan padanya, tapi dia tetap mengelak tak mau mengakuinya. Aku mendesaknya dan akhirnya ia mengakui itu. Bahwa dia -yang merupakan temanku- adalah kekasihmu. Aku memintanya menceritakan bagaimana dia bisa jadian denganmu. Aku tak bisa mengontrol emosiku saat itu. Aku luapkan padanya. Sementara kau dengan santai justru membelanya dan terus-terusan menyudutkanku,menyalahkanku,membentakku, bahkan mencaci maki diriku.
            Air mataku terus berlinang. Hati ini terasa sakit dan perih. Bagai tertusuk belati. Aku ingin sekali berteriak saat itu, tapi aku menyadari keberadaanku yang kini di dalam kamar. Aku khawatir orang-orang akan menyangka aku ini GILA. Ku urungkan niatku berteriak dan terus menangis tersendu. BB yang kini kupegang terasa menggetarkan. Lewat BBM,Chat,DM dan pesan singkat kalian berterus terang saja meminta maaf kepadaku atas dosa yang kalian perbuat. Dentingan BBku berbunyi tanpa henti,Flipnya pun berkedip-kedip merah,biru,hijau. Aku tak kuasa! Tanpa pikir panjang, kumatikan saja ponsel BBku ini. BB keramat yang menyisakan luka mendalam bagiku.




           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM POLITIK KEKERABATAN YANG MENGUATKAN DINASTI DALAM KONTES PEMILU DI INDONESIA

Hola readers!           Kehadiran politik kekerabatan di negara demokrasi seperti Indonesia sesungguhnya bukan fenomena baru di masyarakat lokal maupun nasional. Politik kekerabatan yang membangun dinasti politik di negara demokrasi dapat berakibat pada meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap munculnya ketidakseimbangan distribusi kekuasaan politik yang menunjukkan kecacatan dalam representasi demokratis yang disebut dengan authority bear power . Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Mosca bahwa setiap kedudukan sosial menampilkan kecenderungan untuk menjadi turun-temurun, [1]  bahkan dikala posisi politik sepatutnya terbuka bagi semua orang, namun kedudukan keluarga penguasa akan memperoleh keuntungan yang lebih besar seperti contohnya mendapatkan nomor urut 1 di kertas suara.           Tidak menampik kemungkinan fenomena diatas menjadi budaya apabila terus-menerus dibiarkan. Di dalam bentuk negara demokrasi yang ideal, sistem kekerabatan tentu bukan menjadi anjuran bagi peserta p

THE UNITED STATES PRESIDENTIAL ELECTION MODEL

     U.S presidential contest is unique in the world because of the magnitude of the office, every presidential election is historical and impacts upon the rest of the world. The formal criteria for becoming president as set forth in article 11, Section I of the Constitution are threefold : natural born citizen, at least 35 years old, and a resident of the United States for 14 years. But the informal criteria are numerous and include political experience, personal charisma, fundraising, and audience adaptation.     Presidential contest extends beyond the traditional three-month campaign between Labor Day and November every four years. The contest has become continual and a matter of lifelong training and maneuvering. The right person is not just found but is created, demonstrated, and articulated to the American public. The strategies and tactics presidential candidates use to present themselves and to communicate with American public are of vital importance and are the focus of this c

Kebolehan Mantan Napi Korupsi Memeriahkan Kontestasi Pemilu Legislatif 2024 di Indonesia

     Korupsi nampaknya selalu menjadi agenda reformasi yang tidak henti-hentinya digalakkan di Indonesia. Sejak kejatuhan Era Suharto Tahun 1998 hingga saat ini, pemerintah selalu mengupayakan untuk memberantas tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme yang menjadi penyakit umum di Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. Menurut Laporan Transparency Internasional terbaru menunjukkan bahwa, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tercatat sebesar 34 poin dari skala 0-100 pada 2022. Angka ini menurun 4 poin dari tahun sebelumnya. Penurunan IPK ini turut menjatuhkan urutan IPK Indonesia dalam perankingan Internasional.       Kasus korupsi seringkali dan marak terjadi dilakukan oleh para politisi yang menduduki baik pada tingkatan pejabat eksekutif, hingga legislatif. Baru-baru ini terkuak kasus korupsi yang dilakukan oleh 2 Menteri dalam Kabinet Indonesia Maju bentukan Presiden Jokowi, Johnny G. Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informatika dan Syahrul Yasin Limpo selaku Men